Powered By Blogger

Senin, 03 Januari 2011

kenali dan waspada penyakit TBC


A.    Pengertian
Tuberculosis adalah penyakit akibat infeksi kuman mycobacterium tuberculosis sistematis sehingga dapat mengenai organ tubuh dengan lokasi terbanyak diparu yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer (Mansjoer, 2000: 459)
Tuberculosis adalah contoh lain infeksi saluran pernapasan bawah pnyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme mycobacterium tuberculosis (Corwin, 2001 : 414 )

B.     Penyebab
Tuberculosis (TBC) disebabkan oleh micobacterium Tuberculosis, bakteri ini merupakan batang aerobik, tahan asam yang patogen dan sapropitik. Ada beberapa jenis microbacterium yang patogenik tetpai hanya tipe “Bovin” dan “Human” saja yang patogenik terhadap manusia. Bacil Tuberculosis ini berukuran 0,3 X 2 sampai 4 mm, ukurannya lebih kecil dari cel darah merah, bakteri Tuberculosis ini di temukan oleh Robert Koeh pada tanama tembakau.

C.    Tanda dan gejala
1.      Timbul perlahan-lahan sebagai besar tidak menunjukan gejala
2.      Rasa tidak sehat rtasa lettih, demam, berat badan menurun, berkeringat pada malam hari.
3.      pada Tuberculosis paru-paru, batuk, sputum bernoda darah kadang-kadang haemoptis yang jelas.
4.      Pada tempat lain mugkin terdapat pembesaran kelenjar limfe, abses dingin, disuria, haematuria, pembesaran tulang, deformitas tulang.
5.      Meningitis Tuberculosis (sering pada anak-anak), sakit kepala mla-mula ringan, demam, anoreksia, pusing, koma.
6.      Suhu badan Sub febriel (37,5-38 0C)
D.    Cara Penularan TBC
Penularan tuberculosis paru dapat melalui beberapa cara diantaranya :
1.     Secara langsung
Bila kuman yang berasal dari percikan ludah atau cairan hidung penderita berpindah ke orang lain pada waktu penderita batuk, berbicara, berhadap-hadapan, ciuman atau bersin dengan sehingga basil tuberkulosa tersembur dan terhisap ke dalam paru-paru orang sehat.
2.     Tidak langsung
Bila penderita tuberculosis paru batuk dan meludah di sembarang tempat atau di tempat teduh dan lembab, maka ludah yang mengandung kuman tuberculosis paru itu akan mengering dan diterbangkan angin serta terhisap oleh orang sehat.

E.     Cara Pencegahan
1.      Perbaikan gizi dan lingkungan rumah
2.      Identifikasi kasus dini dan kontak melalui screning rontgen dan tes tuberreulin
3.      Vaksin BCG

F.     Gejala klinis
Keluhan yang dirasakan penderita tuberculosis paru dapat bermacam-macam atau malah tanpa keluhan sama sekali, keluhan yang terbanyak adalah:
  1. Demam
Biasanya subferil menyerupai demam influenza. Tapi kadang-kadang panas badan dapat mencapai 40-410C. Serangan demam pertama dapat sembuh kembali.
Begitulah seterusnya hilang timbulnya demam influenza ini sehingga penderita merasa tidak pernah merasa terbebas dari serangan demam influenza.


  1. Batuk
Gejala ini dapat ditemukan. Batuk terjadi karena iritasi pada bronkhus. Batuk ini diperlukan untuk membuang produk-produk radang keluar. Sifat batuk dimulai dari batuk kering (non produktif) kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif (menghasilkan sputum).
Keadaan yang lanjut adalah berupa batuk darah (haemaptoe) karena terdapat pembuluh darah yang pecah. Kebanyakan batuk darah terjadi pada kavitas tapi dapat juga terjadi pada ulkus dinding bronkus.

  1. Sesak napas
Pada penyakit yang ringan (baru tumbuh) belum dirasakan. Sesak napas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, dimana infiltrasinya sudah setengah bagian paru-paru.  

  1. Nyeri dada
Gejala ini agak jarang ditemukan. Nyeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis.

  1. Malaise
Gejala malaise sering ditemukan berupa : anoreksia, tidak ada nafsu makan, badan makin kurus (berat badan turun), sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam, dll.
Gejala malaise ini makin lama makin berat dan terjadi hilang timbul secara tidak teratur.

G.    Pemeriksaan Diagnostik
1)   Pemeriksaan fisik
Kelainan fisik yang didapatkan sangat tergantung dari luasnya dan jenis kelainan struktural paru yang diakibatkan oleh penyakit dan terlibat tidaknya bronkhus oleh proses. Kelainan jasmani yang mungkin didapatkan antara lain :
a)       Tanda-tanda adanya infiltrat luas atau konsolidasi, terdapat fremitus meluas, perkusi redup, suara napas bronkhial atau tanpa ronkhi.
b)      Tanda-tanda penarikan paru, diafragma, mediastinum atau pleura dada asimetris, pergerakan napas yang tertinggal, suara nafas melemah, dengan atau tanpa ronkhi.
c)       Tanda-tanda kavitas yang berhubungan dengan bronkhus : suara amforik.
d)      Sekret disalurkan napas : ronkhi basah/kering
Lokalisasi kelainan : walaupun lesi tuberculosis mempunyai predileksi di puncak paru, namun kelainan dapat terjadi pada semua bagian baru.

2)   Pemeriksaan Radiologik
Foto torak PA dengan atau tanpa lateral merupakan pemeriksaan radiologis standar. Karakteristik radiologi yang menunjang diagnos tuberculosis paru yaitu :
a)      Bayangan lesi terletak di lapang atas paru atau segmen apikal lobus atas atau lobus bawah.
b)      Bayangan berawan (Patchy) atau berbecak (nodular)
c)      Adanya kavitas tunggal atau ganda
d)     Kelainan bilateral, terutama di lapang atas paru
e)      Adanya kalsifikasi
f)       Bayangan menetap atau relatif menetap setelah beberapa minggu kemudian.
g)      Bayangan milier

3)   Darah
Ditemukan jumlah laju endap darah (LED) meningkat dan leukositosis ringan.



4)      Pemeriksaan sputum BTA
Pemeriksaan sputum BTA dengan ditemukannya kuman mycobacterium tuberculosis. Namun pemeriksaan tidak sensitif karena hanya 30-370 pasien tuberculosis paru yang dapat didiagnosis berdasarkan pemeriksaan ini.

5)      Tes Tuberkulin
Membantu menegakkan diagnosa tuberculosis dengan menyuntikkan  0,1 cc tuberkulin PPD (Purified Protein Derivated) intrakutan setelah 48-72 jam akan timbul reaksi-reaksi berupa indurasi kemerahan.

H.    Perawatan Pasien TB Paru
Diharapkan keluarga mampu merawat anggota keluarganya yang menderita penyakit Tuberculosis paru yaitu :
1.      Mengawasi anggota keluarga yang sakit untuk minum obat secara teratur sesuai dengan anjuran dokter.
2.      Mengetahui adanya gejala samping obat dan merujuk bila diperlukan.
3.      Memberikan makanan yang bergizi
4.      Memberikan waktu istirahat kepada anggota keluarga yang sakit minimal 8 jam/hari.
5.      Mengingatkan/membawa anggota keluarga yang sakit untuk pemeriksaan ulang dahak bulan ke 2,5 dan 6.
6.      Memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang kesembuhan pasien yang menderita TB paru, antara lain mengupayakan rumah yang memenuhi persyaratan kesehatan misalnya punya jendela atau ventilasi yang cukup, bebas debu rumah dan lantai tidak lembab.





I.       Komplikasi penyakit Tuberculosis (TBC)
Komplikasi dalam pengobatan penyakit Tuberculosis tidak sempurna maka akan menyebabkan terjadinya komplikasinya yaitu :
1.      TBC Tulang
2.      Poot’s diseace (rusaknya tulang belakang)
3.      Efusi fleura
4.      TBC lilier
5.      Meningitis TBC

J.      Pengobatan penyakit TBC
-          Obat yang menolong :Isoniazid (300 mg/hari), streptomyein (1 gr tiap hari 5-7 kali/minggu), enthabuthol (15-25 mg/kg BB), rifamfiein (450-600 mg/hari).
-          Terapi harus di berikan cukup lama untuk memberantas semua basil.

Tidak ada komentar: